PENGERTIAN HIV
HIV merupakan singkatan dari 'Human
Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit
AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam
melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan
menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.
Atau HIV merupakan retrovirus yang menjangkiti
sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 positive T-sel dan
macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel), dan menghancurkan
atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibatkan terjadinya penurunan
sistem kekebalan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi
kekebalan tubuh.
Sistem kekebalan dianggap defisien ketika sistem
tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan
penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien (Immunodeficient)
menjadi lebih rentan terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar
jarang menjangkiti orang yang tidak mengalami defisiensi kekebalan.
Penyakit-penyakit yang berkaitan dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal
sebagai "infeksi oportunistik" karena infeksi-infeksi tersebut
memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
PENGERTIAN AIDS
AIDS adalah singkatan dari ‘acquired
immunodeficiency syndrome’ dan
menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem
kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat
HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator
bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS.
Apakah gejala-gejala HIV?
Sebagian besar orang yang terinfeksi HIV tidak menyadarinya karena tidak
ada gejala yang tampak segera setelah terjadi infeksi awal. Beberapa orang
mengalami gangguan kelenjar yang menimbulkan efek seperti deman (disertai panas
tinggi, gatal-gatal, nyeri sendi, dan pembengkakan pada limpa), yang dapat
terjadi pada saat seroconversion. Seroconversion adalah pembentukan antibodi
akibat HIV yang biasanya terjadi antara enam minggu dan tiga bulan setelah
terjadinya infeksi.
Kendatipun infeksi HIV tidak disertai gejala awal, seseorang yang
terinfeksi HIV sangat mudah menularkan virus tersebut kepada orang lain.
Satu-satunya cara untuk menentukan apakah HIV ada di dalam tubuh seseorang
adalah melalui tes HIV.
Infeksi HIV menyebabkan penurunan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
Hal ini menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi penyakit dan dapat
menyebabkan berkembangnya AIDS.
Kapankah seorang terkena AIDS?
Istilah AIDS dipergunakan untuk tahap- tahap infeksi HIV yang paling
lanjut.Sebagian besar orang yang terkena HIV, bila tidak mendapat pengobatan,
akan menunjukkan tanda-tanda AIDS dalam waktu 8-10 tahun. AIDS diidentifikasi
berdasarkan beberapa infeksi tertentu, yang dikelompokkan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (World Health Organization) sebagai berikut:
·
Tahap I penyakit HIV tidak menunjukkan gejala apapun dan tidak
dikategorikan sebagai AIDS.
·
Tahap II (meliputi manifestasi mucocutaneous minor dan infeksi-infeksi
saluran pernafasan bagian atas yang tak sembuh- sembuh)
·
Tahap III (meliputi diare kronis yang tidak jelas penyebabnya yang
berlangsung lebih dari satu bulan, infeksi bakteri yang parah, dan TBC
paru-paru), atau
·
Tahap IV (meliputi Toksoplasmosis pada otak, Kandidiasis pada saluran
tenggorokan (oesophagus), saluran pernafasan (trachea), batang saluran
paru-paru (bronchi) atau paru-paru dan Sarkoma Kaposi). Penyakit HIV digunakan
sebagai indikator AIDS.
Sebagian besar keadaan ini merupakan infeksi oportunistik yang apabila
diderita oleh orang yang sehat, dapat diobati
.
PENULARAN HIV/AIDS
Secara umum penyebab penyakit aids tertular melalui :
·
Selama seks. Anda dapat menjadi terinfeksi jika Anda melakukan hubungan
seks vaginal, anal atau oral dengan pasangan yang terinfeksi yang darah, air
mani atau cairan vagina memasuki tubuh Anda. Virus ini dapat memasuki tubuh
melalui mulut atau air mata luka kecil yang kadang-kadang berkembang di dubur
atau vagina selama aktivitas seksual.
·
Transfusi darah. Dalam beberapa kasus, virus dapat ditularkan melalui
transfusi darah.
·
Berbagi jarum. virus HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik
terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi. Berbagi kepemilikan obat intravena
menempatkan Anda pada risiko tinggi HIV dan penyakit menular lainnya seperti
hepatitis.
·
Dari ibu ke anak. ibu yang terinfeksi dapat menginfeksi bayi selama
kehamilan atau persalinan, atau melalui menyusui. Tetapi jika perempuan
menerima pengobatan untuk infeksi virus HIV selama kehamilan, risiko untuk bayi
mereka secara signifikan berkurang.
Cara Pencegahan HIV AIDS :
1.
Pencegahan penularan melalui hubungan seksual. Pastikan untuk tidak
berhubungan seks dengan orang yang terinveksi virus HIV. Berganti-ganti
pasangan seksual sangat beresiko tinggi mudah tertular virus HIV.
2.
Pencegahan penularan melalui transfusi darah. Pastikan bahwa darah yang
akan di transfusi steril dari kontaminasi virus HIV.
3.
Pencegahan penularan melalui kehamilan. Ibu yang terinveksi HIV sebaiknya
tidak hamil.
4.
Pencegahan penularan melalui penyalah gunaan obat. Penyalah gunaan narkoba
dengan jarum suntik sangat mudah sekali menularkan virus HIV.
5.
Pencegahan penularan melalui alat tidak steril. Setiap alat yang di gunakan
untuk orang banyak yang beresiko membawa virus HIV harus disterilkan
terlebih dahulu dengan menggunakan lisol, detol, atau alkohol.
6.
Pencegahan penularan melalui pola hidup sehat. Orang-orang yang memiliki
kebiasaan seks bebas, bertato, pemakaian narkoba dengan jarum termasuk mereka
yang beresiko tinggi terkena AIDS. Untuk itu perlu mengubah kebiasaan untuk
hidup lebih sehat dan aman.
7.
Pencegahan penularan melalui pernikahan. Pernikahan dengan orang-orang yang
memiliki riwayat pekerjaan atau kebiasaan hidup beresiko tinggi tertular HIV
sebaiknya dilakukan tes HIV AIDS.
Demikian tips dari saya mengenai Cara
Pencegahan HIV AIDS. Bagi Anda yang memiliki kehidupan beresiko
tinggi terinveksi atau menderita penyakit biasa yang sulit sembuh, sebaiknya
Anda segera melakukan tes pemeriksaan HIV AIDS. Jika Anda sudah
positif terjangkit HIV AIDS, segeralah mengikuti program pengobatan dan
pemulihan HIV AIDS. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda
semua dan perlu Anda perhatikan juga “Jauhilah Penyakitnya, jangan Penderitanya..!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar