Di Indonesia sekitar 1,67 juta anak di bawah
lima tahun (balita) berstatus penderita gizi buruk (malnutrisi). Gizi buruk ini
salah satunnya diakibatkan karena kurangnya konsumsi protein hewani oleh
masyarakat. . Sumber protein hewani yaitu susu, daging, ikan, telur dan keju
mengandung asam amino esensial lengkap, lemak relatif tinggi dan mengandung
laktosa.
Rendahnya konsumsi protein menyebabkan
terganggunya pertumbuhan, meningkatnya resiko terkena penyakit, mempengaruhi
perkembangan mental, dan menurunkan produktivitas tenaga kerja. Kasus
malnutrisi yang sangat parah pada usia balita dapat menyebabkan bangsa ini
mengalami loss generation. Kekurangan protein mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan, ketidakseimbangan cairan tubuh dan penurunan daya
tahan tubuh terhadap infeksi karena makanan kita tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan tubuh untuk energi dan protein.
Penyebab rendahnya konsumsi protein hewani
dikarenakan rendahnya taraf perekonomian penduduk Indonesia. Kurangnya
sosialisasi tentang pentingnya konsumsi protein hewani bagi tubuh. Selain itu,
sumber-sumber protein hewani relative harganya mahal jika dibandingkan dengan
protein nabati. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber protein hewani yang mudah,
enak, bergizi dan murah.
Telur adalah salah satu sumber protein hewani
yang memilik rasa yang lezat mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu
telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai
lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain
sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan
mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur
mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi,
fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan
semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya
sekitar 60 % dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit
karbohidrat. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan
alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui
pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk
mempertahankan kualitas telur.
Dari latar belakang tersebut diatas, beberapa
warga masyarakat Ngegong, diantaranya Ibu Sugiharti ini, beliau memproduksi
telur asin sebagai usaha untuk memperoleh penghasilan tambahan. Pemilihan
telur sebagai komoditas untuk dijadikan usaha karena permintaan pasar yang
tinggi akan kebutuhan telur asin yang relatif harganya yang murah. Selain itu,
telur asin mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi sehingga baik digunakan
untuk mencukupi kebutuhan akan gizi masyarakat.
Telur asin produksi warga masyarakat Ngegong
memperoleh sambutan yang baik dari masyarakat. Produk ini dapat digunakan
sebagai makanan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan protein hewani. Kedepannya
produk ini akan lebih berkembang dan ditingkatkan teknologi yang lebih canggih
dan modern, sanitasi, higienitas alat dan bahan, serta tambahan jumlah pekerja.
Berikut ini adalah cara pembuatan telur asin :
Bahan:
- Telur
itik
10 butir
- Batu
bata
2 biji
-
Garam
0,25
kg
Alat:
- Lap
kain
1 buah
- Amplas
1 lembar
- Ember plastik
3 buah
Cara pembuatan:
- Menyeleksi telur itik yang baik
- Membersihkan telur itik dengan cara mencuci dan mengelap dengan air hangat lalu mengeringkan
- Mengamplas seluruh permukaan cangkang telur itik untuk mengecilkan pori-pori
- Membuat adonan pengasinan yang terdiri dari bubuk batu bata, garam dengan perbandingan sama (1:1). Adonan dicampurkan dengan sedikit air,lalu adonan dibuat pasta.
- Membungkus telur dengan adonan satu persatu hingga rata. Permukaan telur tebal kira-kira 1-2 mm
- Menyimpan telur dalam kuali selama 15 hari.
- ·Setelah 15 hari, telur dicuci dan dibersihka
- Telur direbus sampai matang.
Konsumsi makanan yang mengandung protein hewani sangat dibutuhkan
masyarakat untuk pertumbuhan, keseimbangan cairan tubuh, dan daya tahan tubuh
terhadap infeksi. Telur banyak dikonsumsi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
proteinnya. Selain itu, telur mempunyai kandungan gizi yang tinggi sebanding
dengan daging. Banyak para pengusaha kecil memanfaatkan peluang pasar tersebut
dengan membuat telur asin. Usaha Telur asin
mempunyai peluang tinggi untuk digemari masyarakat dan mahasiswa. Telur
asin ini cocok digunakan masyarakat sebagai cemilan maupun untuk lauk makanan.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar