WELCOME

Rabu, 11 Juni 2014

TELUR ASIN SEBAGAI ALTERNATIF LAUK INSTAN YANG BERNILAI TINGGI



Di Indonesia sekitar 1,67 juta anak di bawah lima tahun (balita) berstatus penderita gizi buruk (malnutrisi). Gizi buruk ini salah satunnya diakibatkan karena kurangnya konsumsi protein hewani oleh masyarakat. . Sumber protein hewani yaitu susu, daging, ikan, telur dan keju mengandung asam amino esensial lengkap, lemak relatif tinggi dan mengandung laktosa.
Rendahnya konsumsi protein menyebabkan terganggunya pertumbuhan, meningkatnya resiko terkena penyakit, mempengaruhi perkembangan mental, dan menurunkan produktivitas tenaga kerja. Kasus malnutrisi yang sangat parah pada usia balita dapat menyebabkan bangsa ini mengalami loss generation. Kekurangan protein mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan, ketidakseimbangan cairan tubuh dan penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi karena makanan kita tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh untuk energi dan protein.
Penyebab rendahnya konsumsi protein hewani dikarenakan rendahnya taraf perekonomian penduduk Indonesia. Kurangnya sosialisasi tentang pentingnya konsumsi protein hewani bagi tubuh. Selain itu, sumber-sumber protein hewani relative harganya mahal jika dibandingkan dengan protein nabati. Oleh karena itu, dibutuhkan sumber protein hewani yang mudah, enak, bergizi dan murah.
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 %, lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur.
Dari latar belakang tersebut diatas, beberapa warga masyarakat Ngegong, diantaranya Ibu Sugiharti ini, beliau memproduksi telur  asin sebagai usaha untuk  memperoleh penghasilan tambahan. Pemilihan telur sebagai komoditas untuk dijadikan usaha karena permintaan pasar yang tinggi akan kebutuhan telur asin yang relatif harganya yang murah. Selain itu, telur asin mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi sehingga baik digunakan untuk mencukupi kebutuhan akan gizi masyarakat.
Telur asin produksi warga masyarakat Ngegong memperoleh sambutan yang baik dari masyarakat. Produk ini dapat digunakan sebagai makanan masyarakat untuk mencukupi kebutuhan protein hewani. Kedepannya produk ini akan lebih berkembang dan ditingkatkan teknologi yang lebih canggih dan modern, sanitasi, higienitas alat dan bahan, serta tambahan jumlah pekerja.


Berikut ini adalah cara pembuatan telur asin :
Bahan:
-        Telur itik                                  10   butir
-        Batu bata                                   2    biji
-        Garam                                      0,25   kg

Alat:
-        Lap kain                                  1 buah
-        Amplas                                    1 lembar
-        Ember plastik                          3 buah
Cara pembuatan:
  • Menyeleksi telur itik yang baik
  • Membersihkan telur itik dengan cara mencuci dan mengelap dengan air hangat lalu   mengeringkan
  • Mengamplas seluruh permukaan cangkang telur itik untuk mengecilkan pori-pori
  • Membuat adonan pengasinan yang terdiri dari bubuk batu bata, garam dengan perbandingan sama (1:1). Adonan dicampurkan dengan sedikit air,lalu adonan dibuat pasta.
  • Membungkus telur dengan adonan satu persatu hingga rata. Permukaan telur tebal kira-kira 1-2 mm
  •   Menyimpan telur dalam kuali selama 15 hari.
  • ·Setelah 15 hari, telur dicuci dan dibersihka
  • Telur direbus  sampai matang.
Konsumsi makanan yang mengandung protein hewani sangat dibutuhkan masyarakat untuk pertumbuhan, keseimbangan cairan tubuh, dan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Telur banyak dikonsumsi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan proteinnya. Selain itu, telur mempunyai kandungan gizi yang tinggi sebanding dengan daging. Banyak para pengusaha kecil memanfaatkan peluang pasar tersebut dengan membuat telur asin. Usaha Telur asin  mempunyai peluang tinggi untuk digemari masyarakat dan mahasiswa. Telur asin  ini cocok digunakan masyarakat  sebagai cemilan maupun untuk lauk makanan.
.


Tidak ada komentar: