Jika kita bicara masalah remaja tidak akan pernah ada habisnya. Masalah-masalah yang berkaitan dengan remaja akhir-akhir ini sangatlah memprihatinkan kita semua. Berita-berita seputar kenakalan remaja sering kita lihat di televisi,radio dan juga surat kabar, dari kasus tawuran, geng motor,pemakaian narkoba bahkan sampai pemerkosaan. Kenakalan remaja sulit diatasi.
Oleh karena itu, pada tanggal 24 April 2012 Kim Ngegong mengadakan siaran diradio Suara Madiun (91.6 Fm) dengan mengambil tema kenakalan remaja khususnya geng motor. Tema ini diambil karena melihat makin maraknya remaja yang mengikuti geng-geng motor. Fenomena ini bukan hanya terjadi di kota-kota besar saja tetapi mulai merambah ke pelosok-pelosok daerah. Dan jika masalah ini tidak ditangani secara serius akan menjadi masalah yang sangat besar ditahun-tahun mendatang.
Dengan adanya siaran tersebut, Kim Ngegong berharap agar masyarakat mengerti dan memahami bahwa masalah geng motor ini bukan saja menjadi tanggung jawab dari guru, orangtua saja tapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat.
Peran seorang guru harus berusaha
agar
ia dapat mengajari kepada murid-muridnya yang merupakan remaja generasi penerus
bangsa memiliki moral dan ahlak baik dan tidak korupsi, berusaha tidak
berbohong agar murid-muridnya sebagai remaja yang baik tidak menjadi pendusta,
tidak terjaebak dalam kenakalan remaja.
Peran
guru tidak hanya sebatas tugas yang harus dilaksanakan di depan kelas saja,
tetapi seluruh hidupnya memang harus di dedikasikan untuk pendidikan. Tidak
hanya menyampaikan teori-teori akademis saja tetapi suri tauladan yang
digambarkan dengan perilaku seorang guru dalam kehidupan sehari-hari.
Peran
orang tua yang bertanggung jawab terhadap keselamatan para remaja tentunya
tidak membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas yang dapat
menenggelamkan si anak remaja kedalam kenakalan remaja, kontrol yang baik dengan
selalu memberikan pendidikan moral dan agama yang baik diharapkan akan dapat
membimbing si anak remaja ke jalan yang benar, bagaimana orang tua dapat
mendidik anaknya menjadi remaja yang sholeh sedangkan orang tuanya jarang
menjalankan sesuatu yang mencerminkan kesholehan, ke masjid misalnya. Jadi
jangan heran apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh
pola kenakalan para orang tua.
Keluarga pun harus lah jeli
melihat perubahan dari anak dan mengarahkannya. Entah karena kebiasaan atau
pengaruh kehidupan perkotaan sering kali yang terjadi malah orang tua
cenderung membebaskan anak untuk bergaul tanpa memantau atau mengarahkan.
Orang tua harus ekstra hati-hati mencurigai apalagi kalau ada gelagat yang
ditutup-tutupi dari anak sendiri.
Dalam penegakan hukum lagi-lagi kepolisian dituntu tegas dalam melaksanakan hukuman terhadap geng motor. Selain itu,
kepolisian janganlah takut untuk menghukum walaupun faktanya para pelaku adalah
anak dibawah umur.
Terakhir, masyarakat harus mampu bertindak cepat untuk melaporkan kalau ada gerombolan yang mencurigakan. Jangan takut untuk mengambil peran mengamankan lingkungan sekitar. Jangan sampai korban-korban terpaksa kehilangan tangan, kaki, bahkan nyawa berjatuhan dimana-mana.Sinergi dari keempat elemen inilah menurut kami yang harus dilakukan apabila ingin memecahkan masalah geng motor yang akhir-akhir ini banyak terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar