Dunia
Anak, Dunia Bermain sambil Belajar
Anak adalah anak-anak, kegiatan
mereka baik di rumah maupun di sekolah tidak jauh dari BERMAIN. Jika sudah
bermain mereka sangat asyik sehingga kadangkala lupa melakukan aktivitas lain.
Hal ini mengakibatkan orag tua
menganggap anaknya malas dalam belajar sehingga seringkali orang tua
mempersepsikan bermain hanya sebagai kegiatan yang bersifat rekreasi atau
hiburan semata. bahkan, mungkin saja ada yang beranggapan bahwa bermain itu
hanya kegiatan yang tidak penting, sekedar main-main atau buang-buang waktu
saja.
Persepsi seperti ini ada benarnya
terutama jika kepintaran hanya berhubungan dengan aspek kognitif seperti
membaca, menulis dan berhitung. Tapi dalam kehidupan sehari-hari kepintaran
bukan hanya aspek kognitif atau kemampuan akademis saja, ada hal lain yang
penting dan dibutuhkan misalnya kemampuan berkomunikasi, memahami cara pandang
orang lain dan bernegosiasi.
Setiap orang tua tentu berkeinginan
agar anak-anaknya kelak tumbuh menjadi anak yang sehat, anak yang cerdas, anak
yang kreatif, anak yang mandiri, anak yang sholeh/sholehah, anak yang bertaqwa.
Dan mungkin masih banyak harapan-harapan lainnya sebagai orang tua.
Meskipun
bukan untuk menjadikan anak yang sempurna (karena tidak ada manusia yang
sempurna), tapi untuk menjadi yang terbaik. Semua kita lakukan semata-mata
untuk kebaikan anak-anak.
Dunia anak-anak tentu berbeda
dengan dunia kita, dunia orang dewasa. Anak-anak memiliki pribadi yang unik.
Berikut ini kiat memahami anak-anak yang perlu kita ketahui, yaitu:
1.Dunia
anak, dunia bermain.
Dunia anak-anak adalah dunia
bermain, hampir semua kegiatannya adalah bermain. Bermain sambil belajar
(belajar sambil bermain), mengeksprolasi benda-benda yang ada di sekitar mereka
merupakan kegiatan yang menyenangkan. Arahkan pada permainan yang merangsang
pertumbuhan otak dan phisiknya. Perhatikan dalam memilih mainan untuk anak-anak
ataupun memilih permainan anak.
2.
Suka meniru.
Entah kita sadar atau tidak, apa
yang kita ucapkan, kita lakukan, tentu akan ditiru anak-anak. Makanya kita
sebagai orang tua harus memberikan contoh yang baik pada anak-anak. Anak-anak
adalah cermin orang tuanya. Tapi bukan hanya dari orang tua saja, anak-anak
akan meniru dari lingkungan sekitar atau media lain seperti televisi. Orang tua
harus selektif dalam hal ini.
3.
Masih berkembang.
Anak-anak masih berkembang baik
secara fisik maupun phikis. Dengan melalui beberapa tahap, akan membentuk
kepribadian anak itu sendiri.
4.
Anak-anak tetaplah anak-anak.
Mereka belum dewasa, maka jangan
dibandingkan dengan orang dewasa. Baik dari pola pikirnya, apalagi dari
phisiknya.
5.
Kreatif
Selain tumbuh dan berkembang,
anak-anak adalah pribadi yang kreatif, suka bertanya, rasa ingin tahu yang
tinggi, suka berimajinasi. Kalau anak bertanya tentang sesuatu, jawablah sesuai
usia anak. Penjelasan yang
berbelit-belit akan susah diterima anak. Sampaikanlah dengan bahasa anak-anak,
bahasa yang mudah di mengerti, sesuai kemampuan mereka dalam menerima informasi
baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar