“ Hai orang-orang yang beriman dwajibkan atas kamu berpuasa sebagaiman adiwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqaroh:183)
Apa yang akan anda lakukan jika anda diberitahu bahwa anda akan kedatangan tamu istimewa ke rumah anda? Tentu, anda akan mempersiapkan segalanya sebaik mungkin. Tidak asal-asalan. Apalagi tamu tersebut akan datang membawa oleh-oleh yang terbaik untuk diberikan kepada anda tentu persiapan anda akan lebih heboh dan luar biasa.
Kedatangan seorang tamu bagi seseorang, apalagi tamu tersebut datang membawa segala yang diharapkan dan diinginkan tuan rumah, pastilah tuan rumah akan merasa riang dan gembira. Senyum terbaik akan dipersiapkan. Rumah dihias, ditata dan dirapikan sebaik mungkin.
Begitu pula dengan bulan Ramadhan. Ia adalah bulan teristimewa. Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia, penuh berkah, bertabur pahala dan lipatan ganjaran kebaikan. Ia merupakan tamu istimewa yang sudah sepantasnya kita sambut dengan senang dan gembira.
Ramadhan adalah tamu yang banyak membawa keberkahan, nikmat, curahan pahala dan berbagai kebaikan. Sangat naif sekali jika seorang muslim tidak sadar akan datangnya tamu istimewa ini. Apalagi jika lalai dan tidak melakukan persiapan apa-apa. Atau baru sadar hadirnya Ramadhan, justru ketika ramadhan sudah akan pergi meninggalkannya.
Ramadhan Tamu Yang Penuh Berkah
Allah mewajibkan ibadah puasa kepada kita pada bulan Ramadhan. Tentu Allah dalam mewajibkannyapada bulan tersebut, karena Ramadhan mengandung keistimewaan-keistimewaan. Pada bulan Ramadhan terdapat rahasia-rahasia yang luar biasa, hikmah yang tinggi. Diantaranya ada yang sudah kita ketahui dan ada yang belum kita ketahui.
Ada sebagian orang yang menjalankan perintah ibadah puasa. Sehingga mereka sembunyi-sembunyi makan dan minum disiang hari Ramadhan. Bahkan diantaranya tidak malu lagi melakukannya didepan umum. Padahal sesungguhnya,perintah ibadah puasa bukanlah sebuah paksaanyang bertujuan untuk menyakiti atau menyengsarakan manusia. Bukan pula untuk membodohi manusia dan menjerumuskannya dalam kepayahan dan kesengsaraan. Dibalik perintah puasa itu, justru ada sebuah target yaitu proses penyehatan secara rohaniah. Padanya ada target pencerahan spritual. Dan yang demikian itu sangat penting bagi kelangsungan manusia itu sendiri. Ada keseimbangan hidup. Bahkan lebih dari itu. Ada target memperoleh predikat takwa.
Diantara hikmah dari predikat menahan lapar dan dahaga adalah untuk membersihkan (mensucikan)lambung, memberi istirahat bagi usus dari aktivitas berat sehari-hari. Disamping itu juga dalam rangka mengolah (melatih) diri dari liarnya hawa nafsu. Makanan adalah sumber energi dan sumber syahwat. Karenanya jika ia tidak dikendalikan maka ia kan liar dan sulit diatur. Puasa adalah proses untuk menundukkan hawa nafsu tersebut.
Rosulullah SAW, bersabda: “ Perut yang terlalu penuh dengan makanan adalah sumber penyakit dan puasa adalah awal dari proses pengobatan. Jadi puasa Ramadhan, dapat membersihkan lambung dari sisa-sisa makanan yang dimasukkan kedalamnya selama setahun. Dalam bahasa lain, puasa adalah proses detoksifikasi (pengeluaran racun dari dalam tubuh). “
Imam Al-Ghazali bahwa sesuatu yang paling berbahaya bagi anak Adam adalah syahwat perut. Karena syahwat tersebut Adam dan Hawa dikeluarkan dari surga dan dijebloskan kedalam alam yang penuh kehinaan dan kefakiran (dunia). Menurut Al-Qaradhawi, jenis penyakit memang banyak datang dari perut manusia yang mereka penuhi dengan berbagai jenis makanan apa saja yang mereka senangi yang tidak pernah mereka beda-bedakan, apakah makanan tersebut baik atau tidak, halal atau haram. “ Tidak ada satu tempatpun yang dipenuhi oleh anak Adam yang lebih jelek dari perutnya.....” (HR. Al-Tarmidzi dihasankan oleh Ibnu Majah dan Ibnu Hibban didalam shahihnya).
Oleh karena Nabi SAW menganjurkan umatNya agar menata perunya sedemikian rupa, agar tidak dipenuhi makanan dan minuman saja. Namun, perutnya harus dibagi menjadi tiga. Satu bagian untuk makanan, satu bagian untuk minuman dan satu bagian untuk udara agar bisa bekerja, beraktivitas dan beribadah kepada Allah SWT. Jika perut manusia penuh maka ia akan berat dan susah beraktivitas dan malas beribadah. Bahakan bisa jadi jatuh sakit. Dorongan kuat yang hadir justru dorongan untuk berbuat maksiat.
Fakta Berkah Puasa
Sebuah majalah menyebutkan bahwa tigaratus orang telah terhindar dari penyakit diabetes atau kencing manis karena menjalani proses pengobatan dengan berpuasa. Disamping itu, puasa juga merupakan sarana untuk menghidupkan dan memperindah hati kita. Rosulullah SAW berkata: “ Hati laksana tanaman, ia akan mati jika terlalu banyak disiram air. Maka jangan kalian hilangkan cahaya hati kalian dengan banyak makan.” Sudah tak terhitung para dokter yang mengobati penyakit dengan menganjurkan berpuasa kepada para pasiennya sebelum prroses operasi dilaksanakan. Ternyata puasa itu merupakan olahraga spiritual (spiritual sport) yang sangat efektif dan mudah untuk dikerjakan.
Jika demikian masihkah kita enggan dan merasa berat untuk berpuasa. Keengganan apalagi yang menghalangi kita untuk tidak tunduk dan patuh atas perintah Allah ini. Semoga Allah memudahkn dan meringankan kita untuk melaksanakan ibadah puasa. Amin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar