Dalam
kehidupan, manusia tidak dapat dilepaskan dari sampah. Setiap hari manusia
selalu menghasilkan sampah yang semakin hari semakin banyak jumlahnya. Sampah
di perkotaan telah menjadi masalah yang cukup rumit sehingga kadang sulit untuk
mengatasinya.
Sampah adalah sisa-sisa barang atau benda yang sudah tak terpakai yang akhirnya
dibuang. Sampah di negara kita begitu berlimpah sehingga timbul masalah dalam
pembuangannya. Dulu pernah ada kota yang menghadapi persoalan mengenai sampah
sampai-sampai di tiap sudut kota ditemukan sampah yang berserakan dan
menggunung yang membuat kita terkejut dengan banyaknya sampah yang ada.
Sehingga kota tersebut sempat dijuluki kota sampah. Hal itu terjadi akibat
terbatasnya tempat untuk pembuangan sampah dan tidak adanya alternatif lain
untuk memanfaatkan sampah yang ada. Sampah yang bertumpuk menimbulkan bau tak
sedap dan penyakit menular yang berbahaya bagi manusia. Sedangkan di lain
tempat banyak orang yang membuang sampah sembarangan ke selokan atau sungai
yang akhirnya menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.
Sampah dapat digolongkan ke dalam 2 jenis yaitu sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dapat diolah sedangkan sampah
anorganik adalah sampah yang dapat didaur ulang. Sampah organik dapat diolah
menjadi pupuk atau sumber energi. Sebagian besar sampah yang dihasilkan oleh
rumah tangga adalah sampah organik (sampah basah) contohnya sampah dari dapur,
sisa sayuran, kulit buah dan daun. Sedangkan sampah anorganik contohnya botol
kaca, botol plastik, kaleng, dan kertas.
Peningkatan jumlah penduduk yang begitu pesat dan gaya hidup masyarakatnya
berpengaruh besar pada volume sampah yang dihasilkan. Bila hal ini tidak cepat
ditangani akan semakin komplek masalah yang ditimbulkan akibat sampah. Jadi
sampah perlu penanganan semua pihak bukan hanya oleh pemerintah saja tetapi
kita ikut aktif bertindak terhadap masalah tersebut. Paling tidak kita dapat
memanfaatkan sampah dari hasil rumah tangga kita sendiri.
Cara yang dapat dilakukan adalah sebelum membuang sampah pilahlah terlebih
dahulu sampah organik dan sampah anorganik. Pemanfaatan sampah organik adalah
dengan cara mengumpulkan sampah organik kemudian diolah dengan cara
pengomposan. Upaya pengolahan ini akan menghasilkan pupuk sebagai penyubur
tanah dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme, seperti bakteri, jamur,
serangga dan cacing. Bila kita mempunyai lahan/pekarangan yang cukup luas
sampah organik dapat dikubur di lahan kosong/pekarangan rumah. Tetapi bila
lahan kita terbatas, masukkan sampah sisa rumah tangga berupa sisa sayuran atau
daun-daun ke dalam kotak. Kotak ini dapat kita buat demgam ukuran 60x60x20 cm3.
Kemudian isi kotak dengan daun, sisa sayuran lalu masukkan beberapa ekor cacing
tanah/merah lalu masukkan pula dua genggam tanah. Lakukan hal tersebut setiap
hari, sehingga lama kelamaan sampah tersebut berubah menjadi kompos yang dapat
digunakan untuk menyuburkan tanaman kita.
Pemanfaatan sampah organik yang lain adalah sampah organik dicampur dengan air
kemudian dimasukkan ke dalam tempat yang kedap udara dan dibiarkan selama lebih
kurang dua minggu sehingga menghasilkan biogas. Biogas ini dapat dimanfaatkan
untuk memasak yang tingkat polusinya relatif kecil.
Sampah anorganik berupa kaleng bekas dapat dimanfaatkan lagi misalnya untuk pot
tanaman, atau diberikan kepada pengumpul barang bekas untuk diolah lagi di
pabrik/industri daur ulang begitu pula botol bekas minuman. Untuk sampah
kertas/koran dapat diproses menjadi kertas daur ulang. Hancurkan kertas bersama
air dengan alat blender kemudian disaring lalu letakkan pada tempat cetakan
untuk selanjutnya dikeringkan. Produk kertas ini dapat digunakan untuk berbagai
kerajinan tangan (handycraft)
Bila kita aktif melakukan pemanfaatan sampah, sedikit banyak akan berdampak pada
lingkungan kita dan yang terpenting kita telah ikut melakukan penghematan baik
itu penghematan uang atau penghematan energi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar