WELCOME

Kamis, 16 Juni 2011

Gerakan Sikat Gigi Pagi-Malam ( GERSIPAMA )




Kesehatan gigi dan mulut sesungguhnya merupakan penyakit yang hampir 75% diderita oleh anak-anak kita di usia sekolah dasar, dan umumnya terus berlanjut pada usia dewasa bahkan sampai usia tua.

Bahaya yang diakibatkanya juga sangat besar seperti mempercepat resiko stroke, jantung, diabetes dan bayi prematur.Semua akibat perilaku sikat gigi yang salah, dalam tatacara dan waktu yang benar.Oleh karena itu, perlu dilakukan kempanye pembudayaan sikat gigi pagi malam atau GERAKAN SIKAT GIGI PAGI MALAM (GERSIPAMA) melalui kegiatan SCHOOL PROGRAM dan Lomba Kader PKK/Posyandu dan Guru UKS







Sebagai orang tua, pastinya selalu mengingatkan yang terbaik bagi putra-putri Anda. Termasuk kesehatan gigi dan mulut mereka. Para ahli sependapat, sangat penting bagi anak-anak untuk mengetahui pentingnya menyikat gigi di pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur dengan pasta gigi berfluoride. Dengan menerapkan kebiasaan menyikat gigi minimal 2 kali sehari dapat mengurangi 50% resiko gigi berlubang bila dibandingkan dengan hanya menggosok gigi 1 kali sehari (Pine et al., International Dental Journal 200; 50: 312-323). Oleh Karena itu, sangat penting bagi anak-anak untuk terbiasa menyikat gigi pagi dan malam sedini mungkin. Agar mereka berkesempatan besar untuk memiliki gigi sehat serta senyum yang indah.
Para ahli yakin bahwa menyikat gigi 2x sehari dengan pasta gigi berflouride sangat menguntungkan bagi kesehatan gifi dan mulut. Dengan kebiasaan menyikat gigi 2x sehari dengan pasta gigi berflouride, maka resiko kerusakan gigi pada anak-anak dapat berkurang.
Para ahli perawatan gigi percaya bahwa hal yang terpenting dalam upaya meningkatkan kesehatan gigi dan mulut adalah dengan menyikat gigi setiap pagi dan malam dengan pasta gigi berflouride. Jangan sepelekan pentingnya menyikat gigi, karena penyakit gigi dan mulut ternyata berhubungan dengan beberapa penyakit serius: periodontitis (penyakit gusi berdarah) telah terbukti berhubungan dengan penyakit jantung dan darah tinggi, stroke, serta penyakit paru-paru akibat bakteri.
Kesehatan Gigi dan Mulut
          Kelainan atau penyakit rongga mulut dan gigi merupakan salah satu dari 10 penykit terbanyak di Puskesmas. Hampir sekitar 60% masyarakat Indonesia pernah mengalami gangguan pada gigi. Banyak sekali ditemukan anak sekolah yang mempunyai kelainan pada gigi atau rongga mulut. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan gigi dan rongga mulut perlu mendapat perhatian yang khusus.

Permasalahan Gigi dan Mulut
A.     Gigi Berlubang

Gigi berlubang disebut karies gigi, yaitu kerusakan struktur jaringan keras gigi (email) yang pada akhirnya menjadikan gigi berlubang sehingga terbentuk lubang.
Karies dapat terjadi pada siapa saja sejak gigi susu mulai tumbuh. Umumnya muncul pada usia dini anak (1-2 tahun) sampai dewasa muda.
Karies penyebab utama kehilangan gigi pada usia muda dibawah 30 tahun.
Penyebab Karies Gigi:
·         Adanya plak yang terdiri dari bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacilli sp. Plak bakteri inilah yang merubah gula yang terdapat pada makananmenjadi asam melalui proses fermentasi.
·         Asam yang diproduksi dalam plak tersebutakan merusak lapisan email gigi sehingga email gigi mudah berlubang.
Pencegahan Karies Gigi:
·         Sikat gigi dengan pasta gigi berflouride setelah sarapan pagi dan malam sebelum tidur.
·         Mengurangi makanan manis dan lengket.
·         Periksa dokter gigi setiap 6 bulan.

B.     Karang Gigi

Karang gigi disebut kalkulus.  Karang gigi adalah plak yang telah lama tertinggal di dalam mulut dan karena bereaksi dengan air liur dalam waktu yang cukup lama, maka plak menjadi mengeras seperti kacang, oleh sebab itu disebut karang gigi. Bila sudah menjadi karang gigi maka tidak dapat lagi dibersihkan hanya dengan menyikat gigi. Untuk membersihkannya diperlukan alat khusus di klinik dokter gigi atau Puskesmas.
Penyebab karang gigi:
·         Kombinasi asam,bakteri,sisa makanan dan air liur dalam mulut membentuk suatu substansi berwarna kekuningan yang melekat pada permukaan gigi yang disebut plak.
·         Plak yang tidak dibersihkan akan mengeras seperti karang disebut karang gigi atau kalkulus.
·         Plak dan karang gigi inilah yang akan membuat iritasi gusi dan menyebabkan gusi berdarah dan bengkak (gingivitis), kerusakan tulang penyangga gigi (periodontitis), dan bau mulut (halitosis).
Pencegahan dan perawatan:
·         Lakukan pembersihan secara rutin mandiri dengan sikat gigi minimal 2x sehari dan berkumur dengan teratur dan benar. Sikat gigi dilakukan setelah makan pagi dan malam sebelum tidur.
·         Perawatan yang dilakukan dokter gigi dengan melakukan pembersihan karang gigi (scaling).
·         Pemeriksaan gigi 6 bulan sekali.

C.      Gusi Berdarah

Waspadalah jika anda mengalami gejala-gejala seperti ini:
·         Saat dan setelah menyikat gigi, ada noda darah yang tertinggal pada  bulu sikat gigi.
·         Saat meludah, ada darah didalam air liur
·         Gusi bisa dipisahkan dari gigi  menggunakan tusuk serta warna gusi mengkilap dan bengkak, berdarah saat disentuh, tetapi tidak selalu disertai rasa sakit.
·          Terdapat akumulasi karang gigi disekitar leher gigi.
Gejala-gejala tadi merupakan akibat dari gusi yang mengalami pendarahan yang lazim disebut sebagai Gusi Berdarah.
Penyebab Gusi Berdarah:
·         Karang gigi dan plak adalah penyebab utama.
·         Menyikat gigi kurang benar membuat gigi kurang bersih dan bahkan melukai gusi
·         Kebiasaan yang memperburuk kesehatan gigi, seperti memakai sikat gigi yang kasar, mencungkil gigi dengan peniti, kancing, buah pinang, kawat pipa, termasuk kebiasaan meminum alkohol dan merokok.
Perawatan:
·         Menjaga kebersihan mulut secara teratur secara optimal, dengan sikat gigi  minimal 2x sehari setelah makn pagi dan sebelum tidur. Sikatlah gigi dengan teliti terutama disela-sela gigi,tepi-tepi gusi serta belakang gigi yang menghadap lidah.
·         Mengkonsumsi makanan berserat  dan berair seperti buah-buahan dan sayuran dapat meningkatkan daya tahan gusi.
·         Perbanyak kumur-kumur terutama sehabis makan dan mengemil.

D.     Bau Mulut

Mulut berbau tidak sedap disebut holitosis, bersumber dari daerah mulut atau hidung yang menghasilkan bau yang mengganggu. Kondisi bau mulut yang kronis tidak dapat dihilangkan hanya dengan tindakan pembersihan biasa seperti sikat gigi dan berkumur.
Penyebab bau mulut:
·         Kondisi kesehatan secara umum:
- Infeksi atau abnormalitas bentuk sinus.
- Infeksi tonsil
- Gangguan paru-paru, ginjal dan hati.
- Kelainan darah
- Diabetes
- Gangguan kantung kemih
- Menstruasi
- Karsinoma atau kanker
- Makanan tertentu
·         Kondisi kesehatan secara lokal:
- Lubang gigi yang besar dalam jumlah yang banyak
- Gangguan periodontal atau gusi
- Infeksi atau bengkak dalam mulut
- Kanker dalam mulut
- Kondisi kekeringan dalam mulut
- Alergi
                        Perawatan dan pencegahannya:
·         Menjaga kebersihan dalm mulut secara optimal, dengan menyikat   gigi minimal 2x sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur. Termasuk cara sikat gigi yang efektif dan berkumur dengan tepat.
·         Kemudian periksa area yang bermasalah seperti gusi, gigi berlubang, dan tambalan yang bocor dan bentuknya tidak baik.
Tips Mengatasi Bau Mulut:
·         Biasakan mengunyah permen atau permen karet tanpa kandungann gula untuk meningkatkan produksi air liur.
·         Jika produksi air liur menurun.pertahankan kelembaban mulut dengan minum air 8 gelas perhari. Pertahankan air dalam mulut selama mungkin (minimal 20 detik) dan kumur sebentar sebelum dikeluarkan. Semakin lama air berada dalam mulut semakin baik.
·         Pilih jenis ayuran seperti wortel atu seledri sebagai camilan
·         Bagi perokok dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin C secara rutin karena nikotin merusak kandungan vitamin C dalm tubuh.
·         Bersihakn gigi dan lidah menggunakan pasta gigi.
·         Gunakan obat kumur yang mengandung bahn penetral mulut seperti Cetylperidinium Chloride (CPC), Zinc Chloride atau Clorhexidine.

E.     Gigi Berwarna

Masalah gigi berwarna sering muncul adalah Fluorosis dan Tetrasiklin merupakan zat antibiotik yang dapat menginvasi ke dalam dentin gigi sehingga menyebabkan perubahan alami.

Gejala Fluorosis dan Tetrasiklin




                       Penyebab Fluorosis dan Tetrasiklin
 
                       
                      Perawatan Flourosis dan Tetrasiklin
                                

Tidak ada komentar: